Simak penjelasan tentang sosok Joko Tingkir dalam artikel ini.
Joko Tingkir adalah ulama dan kiai besar yang juga murid Sunan Kalijaga.
Anggota Komisi D DPRD Lamongan dari Fraksi Gerindra, Imam Fadli, mengatakan nama Joko Tingkir sudah dikenal oleh masyarakat.
"Jadi sosok Joko Tingkir bukanlah orang sembarangan dan telah menurunkan banyak orang alim di tanah Jawa," ujarnya, Selasa (9/8/2022), dikutip dari Surya.co.id.
Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan dari Gus Dur, Joko Tingkir adalah menantu Sultan Trenggono yang memiliki jasa besar dalam dakwah dan menyebarluaskan ajaran Islam.
Joko Tingkir singgah di Pringgoboyo untuk mengisi perbekalan saat dari berguru dan ingin kembali ke Pajang.
Namun, oleh gurunya tidak diizinkan kembali ke Pajang hanya untuk memperebutkan jabatan.
"Kemudian Joko Tingkir menetap di Pringgoboyo berdakwah, mengajar agama Islam sampai wafat. Wallahu a'lam," ungkapnya.
Raja Pertama dari Kesultanan Pajang
Dilansir Kompas.com, nama Joko Tingkir terkenal sebagai salah satu legenda di masyarakat Jawa Tengah.
Joko Tingkir adalah raja pertama dari Kesultanan Pajang yang berdiri di perbatasan Surakarta dan Sukoharjo.
Joko Tingkir merupakan putra dari Ki Ageng Butuh (Raden Kebo Kenanga) dari pernikahannya dengan Roro Alit putri Sunan Lawu.
Menilik dari silsilahnya, Sunan Lawu adalah putra dari Prabu Brawijaya V.
Joko Tingkir juga dikenal memiliki nama panggilan saat kecil yaitu Raden Mas Karebet. Makam Butuh tempat Joko Tingkir beserta istri dan orang tuanya disemayamkan.
Joko Tingkir Mengabdi pada Kerajaan Demak
Dikutip dari Kompas.com, Joko Tingkir mengabdi pada Kerajaan Demak.
Joko Tingkir akhirnya diangkat menjadi kepala prajurit Kerajaan Demak oleh Sultan Trenggono.
Atas jasa-jasanya selama mengabdi, Joko Tingkir diangkat sebagai Adipati Pajang dengan gelar Adipati Adiwijaya dan dinikahkan dengan Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggono.
Pada 1568, Joko Tingkir atau Adipati Adiwijaya dinobatkan sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya.
Sultan Hadiwijaya berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan.
Perang antara Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram Islam meletus pada 1582 M.
Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.
Joko Tingkir dimakamkan bersama orang tua dan istrinya di Makam Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Hanif Manshuri) (Kompas.com/Puspasari Setyaningrum/Widya Lestari Ningsih)
SOSOK Joko Tingkir, Ulama dan Murid Sunan Kalijaga, Raja Pertama Kesultanan Pajang
Labels:
Cerita
Terimakasih telah membaca artikel SOSOK Joko Tingkir, Ulama dan Murid Sunan Kalijaga, Raja Pertama Kesultanan Pajang. Silakan share artikel ini ya...!