Lelaki bernama Ahmad Rizal Firmansyah (23) ini memilih berternak domba, hingga memperoleh omzet antara Rp30 sampai Rp100 juta per bulan.
Lulus SMA Langsung Ternak Domba, Pemuda Ini Raup Omzet Hingga Rp100 Juta Per Bulan. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Berbeda dari remaja lainnya yang sibuk mencari pekerjaan usai menamatkan sekolah, pemuda ini memilih untuk membuka usaha sendiri. Lelaki bernama Ahmad Rizal Firmansyah (23) ini memilih berternak domba, hingga memperoleh omzet antara Rp30 sampai Rp100 juta per bulan.
Pemuda yang tinggal di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini sukses mengembangkan usaha yang dia lakoni sejak lulus SMA, atau tepatnya tahun 2016 lalu. Kini, usaha ternak miliknya sudah memiliki domba sebanyak 500 ekor.
"Awalnya tahun 2016 lalu coba-coba dan iseng coba beli tiga (domba, red) pingin belajar ke pasar beli kambing," kenang Rizal, saat ditemui tim IDX Channel di rumahnya, Jumat (13/8/2021).
Sejak itu, dia sibuk mengurus dombanya dari pagi dan sore hari, mulai dari merawat, hingga memberi makan setiap hari. Awalnya dia kesulitan merawat domba-domba yang dibelinya, sehingga beberapa ekor miliknya mati.
Dia sempat takut dan hampir berhenti melanjutkan usahanya, namun dorongan seorang tukang jagal justru membesarkan hatinya. Apalagi, peluang usaha dari sektor ini tergolong besar di mana kebutuhan daging di Indonesia masih sangat besar.
"Waktu ke pasar ketemu jagal kambing dan beliau mengatakan jangan pernah takut untuk ternak domba dan jangan takut penjualannya, nanti kalau ada saya ambil. Karena omongan itu akhirnya termotivasi," ucap Ahmad Rizal.
Dari tiga ekor, kini peternakan miliknya sudah memiliki sekitar 540 domba. Harga yang dijualnya pun bervariasi, mulai dari Rp1 juta hingga Rp2 juta tergantung dari bobot yang dimiliki hewan tersebut.
"Untuk bibitan saya jual ke petani, dari keuntungan tersebut dibelin bibitan betina sampai sekarang tinggal 300 ekor. Kemarin tembus 549 ekor," ungkap dia.
Rizal menambahkan, cara merawat domba ini cukup mudah ditambah dengan ketelatenan dari pemiliknya sendiri. Jika masih kecil, cukup dimasukkan ke dalam kandang dan diberikan vaksin serta obat caing, sekaligus memberikan makanan hasil fermentasi.
Makanan fermentasi tersebut berupa bekatul, onggok, gaplek, bungkil kopra dan kulit kacang yang semuanya dicampur menjadi satu dengan cara digiling. Kemudian hasil gilingan itu ditetes dengan tebut sebelum diberikan kepada ternak. Hasilnya pun cukup efektif untuk menghilangkan bau pada kotoran domba, bahkan lebih tahan lama jika disimpan ke dalam drup plastik kedap udara.
Selama masa PPKM, penjualan domba miliknya semakin meningkat, terutama di wilayah tempat tinggalnya. Dalam satu bulan, Rizal mencatat angka penjualannya mencapai 100 hingga 200 ekor, dengan keuntungan rata-rata antara Rp30 juta sampai Rp100 juta
"Karena sering main, referensi dari internet atau belajar ke orang–orang. Tanya peternak di pasar akhirnya bisa (jualan, red)," tutupnya. Dari hasil usaha ini, Rizal sudah bisa membeli barang keperluannya sehari-hari dan satu unit kendaraan. Tidak hanya itu, dia juga berencana melakukan perluasan ternak miliknya dengan membeli tanah di belakang rumahnya.